ASKARA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta, Rabu (15/11).
Dalam sambutannya, orang nomor satu di jajaran TNI AL itu menyampaikan loyalitas dan dedikasi Prajurit Korps Marinir TNI AL kepada rakyat, bangsa dan negara Indonesia tak perlu lagi diragukan.Â
Bahkan, sejak dibentuk pada 15 November 1945, Korps Marinir dengan ciri khas Baret Ungu ini selalu dapat dipercaya dan diandalkan dalam mengemban setiap tugas serta sudah banyak menorehkan tinta emas dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
“Korps marinir telah mampu membuktikan bahwa dalam 78 tahun pengabdian, selalu hadir disetiap palagan dengan menorehkan tinta emas pada setiap lembaran sejarah bangsa indonesia,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.
“Prajurit Marinir selalu hadir ketika rakyat dan negara sedang membutuhkan dengan kesadaran tinggi bahwa mereka adalah tentara rakyat yang haram merugikan dan menyakiti hati rakyat,” lanjut Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan.
Peringatan HUT Koprs Marinir ke-78, lanjut Laksamana TNI Muhammad Ali merupakan momentum untuk terus menjaga nilai-nilai tradisi untuk menumbuhkan kebanggaan atau prestasi.
“Korps marinir harus memahami bahwa kisah masa lalu tidak dapat menjamin keberhasilan di masa depan. Kita bersama-sama bertanggungjawab untuk menulis sejarah kedigdayaan korps marinir untuk (masa) selanjutnya,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan negara, Tentara dituntut untuk selalu fleksible dan cepat beradaptasi serta memiliki angkatan laut yang tangguh. Sebab, dimasa yang akan datang, peperangan sangat bergantung dengan kecepatan, presisi dan multidimensional.
Dengan kondisi itu, TNI AL akan membangun postur 2025-2044 dengan visi mewujudkan TNI AL yang modern, menghentarkan dan berproyeksi global.
Rencana pembangunan postur tersebut salah satunya dengan mengembangkan kemampuan menyelenggarakan operasi amfibi modern.
Korps Marinir, yang memiliki tiga pasukan di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, juga diharapkan dapat terus berkembang, terutama berkaitan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
“Pimpinan TNI AL akan sangat mendukung Pos Marinir untuk mengakuisisi kendaraan-kendaraan amfipi, kendaraan taktis tempur maupun sistem senjata yang lebih modern yang handal untuk menjadi elemen kekuataan korps marinir, sehingga memiliki kemampuan ship-to-objective maneuver dalam mendukung tugas-tugas TNI AL,” ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Laksamana TNI Muhammad Ali berpesan kepada seluruh prajurit marinir untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjaga kehormatan Korps Marinir.
 Â
“Tunjukkan bahwa tidak ada teman yang lebih baik dan musuh yang lebih menakutkan dari Korps Marinir,” tegas Ali